Tumbangnya Sejumlah E- Commerce di Indonesia
"Ada yang
tumbuh ada pula yang tumbang"
Kira nya itulah kiasan yang tepat untuk menggambarkan
trend bisnis E commerce.
Sejumlah situs-situs e-commerce
maupun akun Facebook online shop bertebaran bak jamur di musim hujan. Gelembung
(bubble) Bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) memang sedang bergairah.
Bagaimana tidak. Dalam catatan
Direktorat E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika, bisnis ini
berpotensi memutar uang Rp330 triliun. Wow!
Tak mengherankan jika kini sudah
puluhan pemain yang terjun ke dalam bisnis ini. Sebut saja Kaskus.co.id,
Multiply.com, olx.co.id, Blibli.com maupun Rakuten Belanja Online (RBO).
Tak kalah dengan e commerce yang
lebih dulu start, kini muncul e commerce debutan yang menyediakan platform dan
pelayanan yang memanjakan konsumen sebut saja bukalapak.com, tokopedia.com,
mataharimall.com , lazada.co.id dan masih banyak lagi lainnya.
Berbicara bisnis ecommerce ada
sejumlah catatan kelam mengenai kejatuhan pelaku e commerce satu per satu. Pengguna situs belanja online di
Indonesia saat ini tidak sedikit. Seperti Multiply.com, pengguna sudah mencapai
tiga jutaan dengan 80.000 merchant. Sementara Blibli.com memiliki 300 merchant
partner dengan rata-rata transaksi 200-300 per hari. Di Kaskus lebih cerah,
terjadi 38 juta transaksi per bulan.
Walaupun pasar terbuka lebar, ada
tiga tantangan utama dalam bisnis online di Indonesia. Pertama, mengubah budaya
yang tadinya beli di toko dengan melihat langsung barang, berubah dengan secara
online. Kedua, kejelasan aturan yang memayungi dan melindungi transaksi bisnis
online. Dan ketiga, banyaknya penipuan jual barang mendompleng bisnis online.
Bisa jadi gelembung bisnis
e-commerce mulai bocor. Zalora Indonesia, sebagai salah satu e-commerce fashion
yang juga memiliki ‘outlet’ di beberapa negara, dikabarkan mulai melakukan
pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan-karyawannya, terutama di bagian
perdagangan barang (merchandise). Sebelum Zalora, perusahaan E-commerce raksasa
Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan
e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC).
Perkembangan perdagangan
elektronik di Indonesia yang baru bertumbuh, menumbangkan pemainnya. Setelah
Zalora, kini Multiply.co.id atau juga multiply. com terpaksa menutup usahanya.
Pengumuman penutupan usaha
Multiply yang baru mengganti logo diumumkan secara langsung di ha laman muka
situs e-commerce ini.
“Dengan sangat menyesal, kami
umumkan bahwa situs Multiply.co.id (dan Multiply.com) akan kami tutup per 6 Mei
2013 dan kami akan menghentikan semua kegiatan usaha kami per 31 Mei 2013,”
tulis Multiply.
Dijelaskan bahwa, Multiply.co.id
akan menjalankan kegiatan seperti normal sampai 6 Mei 2013. Kemudian, waktu
yang tersisa hingga akhir Mei 2013 digunakan mereka untuk memastikan bahwa
semua hal dalam proses jual beli sudah terselesaikan dan seluruh penjual dan
pembeli mendapat haknya.
Tumbangnya sejumlah pemain teras
memicu pertanyaan, apakah bisnis e-commerce di Indonesia hanya sebagai
gelembung, yang setiap saat bisa kempis? Kita lihat saja ke depan.
Post a Comment